Berita

Berita Lainya

news
Laksanakan KKN di Lampung, Mahasiswa Siap mengimplementasikan Motto STAI Sunan Pandanaran

02 Okt 2023 Admin

Lampung, staisunanpandanaran.co.id.- Disebar hingga luar Jawa, Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran memberangkatkan mahasiswa pengabdian ke pulau Sumatera, Lampung dan Banten, Jawa Barat. Hal ini merupakan dawuh langsung dari pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Bapak Mu’tashim Billah. Lama pengabdian pun berbeda dengan kelompok PPM 3 (read:KKN) lainnya yaitu selama kurang lebih 5 bulan.

Rabu (23/08/2023), mahasiswa pengabdian Lampung dan Banten diberangkatkan. Sekitar 12 orang berangkat menggunakan espasio, 6 orang diantaranya PPM kelompok Banten. Pengabdian PPM kelompok Lampung diantaranya:

Muhammad Fatahillah Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT),

Nailul Ulya Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT),

Kholisotul Amaliyah Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT),

Mudrikah Tsani Prodi Ilmu Tasawuf (IT),

Nangim Mubarok Prodi Komunikasi penyiaran Islam (KPI),

dan Iza Miftakhul Rahman Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

Muhammad Fatahillah, ketua kelompok PPM 3 Lampung mengatakan, sangat bersyukur dan merasa beruntung karena ini merupakan pengalaman pertama kalinya, dan  kemungkinan besar kesempatan ini tidak datang dua kali.

“Sebagai angkatan pertama kelompok KKN STAISPA yang didelegasikan untuk pengabdian masyarakat di pulau Sumatera, tentu kami sangat bersyukur dan merasa beruntung, karena ini merupakan sebuah pengalaman baru yang sangat berharga bagi kami. Di sini kami dapat belajar mengenai nilai-nilai kesosialan di tengah-tengah masyarakat yang heterogen serta dapat mengimplementasikan motto dari STAI Sunan Pandanaran, yakni Khadimul Ilmi Khadimul Ummah”. Kata ketua kelompok PPM 3 Lampung, Muhammad Fatahillah, Selasa.

Ia menjelaskan, selama seminggu mereka mencoba beradaptasi dengan keadaan sekitar dan belum memulai untuk merancang program kerja dikarenakan situasi dan kondisi yang mereka belum ketahui.

“Selama seminggu pertama kami hanya beradaptasi dengan lingkungan sekitar, namun setelah minggu kedua kami mulai menyusun program kerja guna menunjang praktik pengabdian masyarakat di Lampung. Program-program kerja tersebut diantaranya: mengajar di TPA Hidayatul Husna, Bukit Sulah, mengajar di TPA Dusun Induk, Mengajar di PAUD Desa Banding Agung, mengajar di SDN 1 Punduh Pidada, mengajar di SMPN 13 Pesawaran, dan mengisi pengajian rutin di desa”. tambahnya. 

Berbekal niat dan tekad yang bulat, tidak menyurutkan semangat mereka untuk mengabdi ke masyarakat. Letaknya yang berada di pegunungan, tepatnya di Dusun Bukit Sulah, Desa Banding Agung, Kec. Punduh Pedada, Kab. Pesawaran, Provinsi Lampung dan jauh dari kota menjadikan kesan pengabdian lebih terasa. Jalan yang masih terjal dan bebatuan tidak menghambat mereka untuk bersilaturahmi dengan masyarakat setempat.

Nailul Ulya, anggota PPM 3 Lampung mengatakan, Pondok Pesantren Sunan Pandanaran yang di Lampung terdiri dari 17 santri putri dan 9 santri putra, dengan penanggung jawab lurah pondok putra kang novta dan lurah pondok putri mbak Eka.

Di kelilingi pepohonan yang rindang dan lahan kosong, seringkali mereka menjumpai hewan-hewan liar. Bangunan musholla mengapung diatas danau dan terdapat peternakan ikan dibawahnya sepert ikan nila, ikan bawal, dan ikan mas. Tanaman teratai menambah estetika danau tersebut dengan bunga nya yang mekar setiap pagi hari dan malam hari.

“Di sini alhamdulillah banyak pohon buah seperti duren, coklat, rambutan, mangga, jeruk, kemudian ada tanaman pala juga. Jadi, misal sudah panen kita boleh metik. Ada juga peternakan ikan di bawah musholla, kalau pengen goreng ikan ya tinggal mancing. Warganya juga masyaAllah baik banget, sering berbagi makanan padahal jarak rumah dari pondok lumayan jauh, harus melewati sungai dulu”. tuturnya.

“Setiap Minggu ada pengajian rutin ibu-ibu yang berlokasikan di musholla pondok. Walaupun sering kali diterpa hujan dan jalannya yang masih terjal tidak menyurutkan semangat mereka berangkat ke majelis ilmu”. Kata Nailul Ulya di akhir wawancara. (Safinatul Maghfiroh)


Berita

...
Laksanakan KKN di Lampung, Mahasiswa Siap mengimplementasikan Motto STAI Sunan Pandanaran

02 Oct 2023 By Admin

Lampung, staisunanpandanaran.co.id.- Disebar hingga luar Jawa, Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran memberangkatkan mahasiswa pengabdian ke pulau Sumatera, Lampung dan Banten, Jawa Barat. Hal ini merupakan dawuh langsung dari pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Bapak Mu’tashim Billah. Lama pengabdian pun berbeda dengan kelompok PPM 3 (read:KKN) lainnya yaitu selama kurang lebih 5 bulan.

Rabu (23/08/2023), mahasiswa pengabdian Lampung dan Banten diberangkatkan. Sekitar 12 orang berangkat menggunakan espasio, 6 orang diantaranya PPM kelompok Banten. Pengabdian PPM kelompok Lampung diantaranya:

Muhammad Fatahillah Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT),

Nailul Ulya Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT),

Kholisotul Amaliyah Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT),

Mudrikah Tsani Prodi Ilmu Tasawuf (IT),

Nangim Mubarok Prodi Komunikasi penyiaran Islam (KPI),

dan Iza Miftakhul Rahman Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

Muhammad Fatahillah, ketua kelompok PPM 3 Lampung mengatakan, sangat bersyukur dan merasa beruntung karena ini merupakan pengalaman pertama kalinya, dan  kemungkinan besar kesempatan ini tidak datang dua kali.

“Sebagai angkatan pertama kelompok KKN STAISPA yang didelegasikan untuk pengabdian masyarakat di pulau Sumatera, tentu kami sangat bersyukur dan merasa beruntung, karena ini merupakan sebuah pengalaman baru yang sangat berharga bagi kami. Di sini kami dapat belajar mengenai nilai-nilai kesosialan di tengah-tengah masyarakat yang heterogen serta dapat mengimplementasikan motto dari STAI Sunan Pandanaran, yakni Khadimul Ilmi Khadimul Ummah”. Kata ketua kelompok PPM 3 Lampung, Muhammad Fatahillah, Selasa.

Ia menjelaskan, selama seminggu mereka mencoba beradaptasi dengan keadaan sekitar dan belum memulai untuk merancang program kerja dikarenakan situasi dan kondisi yang mereka belum ketahui.

“Selama seminggu pertama kami hanya beradaptasi dengan lingkungan sekitar, namun setelah minggu kedua kami mulai menyusun program kerja guna menunjang praktik pengabdian masyarakat di Lampung. Program-program kerja tersebut diantaranya: mengajar di TPA Hidayatul Husna, Bukit Sulah, mengajar di TPA Dusun Induk, Mengajar di PAUD Desa Banding Agung, mengajar di SDN 1 Punduh Pidada, mengajar di SMPN 13 Pesawaran, dan mengisi pengajian rutin di desa”. tambahnya. 

Berbekal niat dan tekad yang bulat, tidak menyurutkan semangat mereka untuk mengabdi ke masyarakat. Letaknya yang berada di pegunungan, tepatnya di Dusun Bukit Sulah, Desa Banding Agung, Kec. Punduh Pedada, Kab. Pesawaran, Provinsi Lampung dan jauh dari kota menjadikan kesan pengabdian lebih terasa. Jalan yang masih terjal dan bebatuan tidak menghambat mereka untuk bersilaturahmi dengan masyarakat setempat.

Nailul Ulya, anggota PPM 3 Lampung mengatakan, Pondok Pesantren Sunan Pandanaran yang di Lampung terdiri dari 17 santri putri dan 9 santri putra, dengan penanggung jawab lurah pondok putra kang novta dan lurah pondok putri mbak Eka.

Di kelilingi pepohonan yang rindang dan lahan kosong, seringkali mereka menjumpai hewan-hewan liar. Bangunan musholla mengapung diatas danau dan terdapat peternakan ikan dibawahnya sepert ikan nila, ikan bawal, dan ikan mas. Tanaman teratai menambah estetika danau tersebut dengan bunga nya yang mekar setiap pagi hari dan malam hari.

“Di sini alhamdulillah banyak pohon buah seperti duren, coklat, rambutan, mangga, jeruk, kemudian ada tanaman pala juga. Jadi, misal sudah panen kita boleh metik. Ada juga peternakan ikan di bawah musholla, kalau pengen goreng ikan ya tinggal mancing. Warganya juga masyaAllah baik banget, sering berbagi makanan padahal jarak rumah dari pondok lumayan jauh, harus melewati sungai dulu”. tuturnya.

“Setiap Minggu ada pengajian rutin ibu-ibu yang berlokasikan di musholla pondok. Walaupun sering kali diterpa hujan dan jalannya yang masih terjal tidak menyurutkan semangat mereka berangkat ke majelis ilmu”. Kata Nailul Ulya di akhir wawancara. (Safinatul Maghfiroh)