Berita
Berita Lainya
Dari STAI Menuju ISQI Sunan Pandanaran, Pelopor Institut Studi al-Qur’an dan Ilmu Islam
07 Sep 2024 Admin
Yogyakarta,
05 September 2024 merupakan hari bersejarah bagi STAI (Sekolah Tinggi Agama
Islam) Sunan Pandanaran, langkah untuk beralih nama menjadi lembaga ISQI (Institut
Studi al-Qur’an dan Ilmu Keislaman) Sunan Pandanaran semakin nyata.
Pada
hari itu, dilakukan penilaian kelayakan dan konfirmasi data-data yang telah
diajukan untuk menjadi lembaga Institut.
STAI Sunan Pandanaran yang sudah berdiri sejak tahun 2012 menjadi
sebuah lembaga perguruan tinggi yang fokus pada bidang keislaman terutama
al-Qur’an.
Saat ini, pada tahun 2024 bertranformasi menjadi ISQI Sunan
Pandanaran karena dirasa telah layak dan memenuhi syarat lembaga pemerintah
kementerian agama untuk menjadi sebuah lembaga institut dalam hal pendidikan.
Salah satu proses tranformasi
ini dibuktikan dengan adanya asesor dari
Sub Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama, untuk melakukan asesmen
lapangan.
Kunjungan
para asesor melakukan kunjungan dalam rangka asesmen lapangan bertujuan menilai
kesiapan STAI Sunan Pandanaran menjadi lembaga institut. Proses asesmen
lapangan dilakukan dengan dua sesi.
Sesi
pertama yaitu pembukaan dan sesi kedua adalah penilaian dari segi kualitatif,
kuantitatif, serta mengecek fasilitas-fasilitas kampus.
Penilaian
dari segi kulitatif dan kuantitaf dilakukan dengan cara mewawancarai atau
meminta penjelasan dari beberapa dosen, sementara pengecekan
fasilitas-fasilitas kampus dilakukan dengan cara peninjauan secara langsung,
seperti berkunjung ke ruang perpustakaan, ruang pembelajaran, laboratorium, dan
lain sebagainya.
Tujuan
peralihan nama ini diungkapkan oleh Dr. KH. Mu’tashim Billah S.Q, M. Pd. I
selaku pengasuh pondok pesantren Sunan Pandanaran sekaligus ketua yayasan Sunan
Pandanaran.
“Dengan
menjadi institut lembaga ini akan punya keleluasaan yang lebih besar dalam
mengembangkan kurikulum yang relevan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi segaligus
mempertahankan nilai-nilai keislaman yang khas. Selain itu, institut bisa aktif
dalam melakukan riset-riset keislaman yang dapat memberikan sumbangan
intelektual bagi masyarakat & pihak akademis.”
Selain
itu, Dr. Najmu Tsaqib Akhda sebagai perwakilan dosen yang mempresentasikan visi
dan misi juga menyatakan, “Dengan berubahnya STAI Sunan Pandanaran berubah
menjadi ISQI Sunan Pandanaran sebagai pelopor perguruan tinggi di pesantren
yang unggul dan terkemuka, dalam memadukan keilmuan dan keislaman bagi
kepentingan bangsa dan kemanusiaan.”
Meskipun
proses peralihan nama ini dihadapkan dengan berbagai tantangan, tapi STAI Sunan
Pandanaran yakin bisa melalui semua prosesnya dengan lancar, dengan berbagai
dukungan dan kerja sama dari seluruh warga atau civitas akademik STAI Sunan
Pandanaran.
Hasil akhir dan pengesahan untuk menjadi ISQI diharapkan segera diumumkan, sehingga lembaga ini bisa segera melakukan program-program yang telah ditranformasikan ke arah yang lebih baik.
Penulis : Khoirotun Khisan
Berita
Dari STAI Menuju ISQI Sunan Pandanaran, Pelopor Institut Studi al-Qur’an dan Ilmu Islam
07 Sep 2024 By Admin
Yogyakarta,
05 September 2024 merupakan hari bersejarah bagi STAI (Sekolah Tinggi Agama
Islam) Sunan Pandanaran, langkah untuk beralih nama menjadi lembaga ISQI (Institut
Studi al-Qur’an dan Ilmu Keislaman) Sunan Pandanaran semakin nyata.
Pada
hari itu, dilakukan penilaian kelayakan dan konfirmasi data-data yang telah
diajukan untuk menjadi lembaga Institut.
STAI Sunan Pandanaran yang sudah berdiri sejak tahun 2012 menjadi
sebuah lembaga perguruan tinggi yang fokus pada bidang keislaman terutama
al-Qur’an.
Saat ini, pada tahun 2024 bertranformasi menjadi ISQI Sunan
Pandanaran karena dirasa telah layak dan memenuhi syarat lembaga pemerintah
kementerian agama untuk menjadi sebuah lembaga institut dalam hal pendidikan.
Salah satu proses tranformasi
ini dibuktikan dengan adanya asesor dari
Sub Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama, untuk melakukan asesmen
lapangan.
Kunjungan
para asesor melakukan kunjungan dalam rangka asesmen lapangan bertujuan menilai
kesiapan STAI Sunan Pandanaran menjadi lembaga institut. Proses asesmen
lapangan dilakukan dengan dua sesi.
Sesi
pertama yaitu pembukaan dan sesi kedua adalah penilaian dari segi kualitatif,
kuantitatif, serta mengecek fasilitas-fasilitas kampus.
Penilaian
dari segi kulitatif dan kuantitaf dilakukan dengan cara mewawancarai atau
meminta penjelasan dari beberapa dosen, sementara pengecekan
fasilitas-fasilitas kampus dilakukan dengan cara peninjauan secara langsung,
seperti berkunjung ke ruang perpustakaan, ruang pembelajaran, laboratorium, dan
lain sebagainya.
Tujuan
peralihan nama ini diungkapkan oleh Dr. KH. Mu’tashim Billah S.Q, M. Pd. I
selaku pengasuh pondok pesantren Sunan Pandanaran sekaligus ketua yayasan Sunan
Pandanaran.
“Dengan
menjadi institut lembaga ini akan punya keleluasaan yang lebih besar dalam
mengembangkan kurikulum yang relevan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi segaligus
mempertahankan nilai-nilai keislaman yang khas. Selain itu, institut bisa aktif
dalam melakukan riset-riset keislaman yang dapat memberikan sumbangan
intelektual bagi masyarakat & pihak akademis.”
Selain
itu, Dr. Najmu Tsaqib Akhda sebagai perwakilan dosen yang mempresentasikan visi
dan misi juga menyatakan, “Dengan berubahnya STAI Sunan Pandanaran berubah
menjadi ISQI Sunan Pandanaran sebagai pelopor perguruan tinggi di pesantren
yang unggul dan terkemuka, dalam memadukan keilmuan dan keislaman bagi
kepentingan bangsa dan kemanusiaan.”
Meskipun
proses peralihan nama ini dihadapkan dengan berbagai tantangan, tapi STAI Sunan
Pandanaran yakin bisa melalui semua prosesnya dengan lancar, dengan berbagai
dukungan dan kerja sama dari seluruh warga atau civitas akademik STAI Sunan
Pandanaran.
Hasil akhir dan pengesahan untuk menjadi ISQI diharapkan segera diumumkan, sehingga lembaga ini bisa segera melakukan program-program yang telah ditranformasikan ke arah yang lebih baik.
Penulis : Khoirotun Khisan