Publikasi Buku / Tahsin Al-Qur'an: Panduan Mengaji Al-Qur'an dengan Kaidah Tajwid
Tahsin Al-Qur'an: Panduan Mengaji Al-Qur'an dengan Kaidah Tajwid
By: Siti Khodijah, M.Pd.
Deskripsi Buku
Judul | Tahsin Al-Qur'an: Panduan Mengaji Al-Qur'an dengan Kaidah Tajwid |
---|---|
Kategori | Hasil Penelitian |
Penulis | Siti Khodijah, M.Pd. |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2022 |
ISBN | 978-623-02-5225-9 |
Sinopsis |
Tradisi pengajaran al-Qur’an di
Indonesia pada umumnya dilakukan secara tatap muka dalam satu ruang dan waktu
yang sama antara guru dan murid atau dikenal dengan musyafahah. Meskipun saat
ini telah muncul metode pengajaran talaqqi digital namun tradisi musyafahah
masih kuat mengakar di masyarakat Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat
historisitas turunnya al-Qur’an adalah Rasulullah SAW bertemu langsung dengan
Malaikat Jibril untuk menerima wahyu, Jibril membacakan ayat dan Rasulullah
mengulang-ulang bacaan tersebut di hadapan Jibril. Rasulullah yang ummy tidak
hanya mendengar bunyi huruf, tetapi melihat secara langsung gerakan lisan,
bunyi bacaan masing-masing lafadz dari ayat yang diwahyukan. Al Maftuh dalam kitab Fath al Mannan menyampaikan bahwa ibadah membaca Kalamullah adalah membaca dengan sahih (benar dan tepat) huruf-huruf al-Qur’an yang disertai tajwid. Membaca dengan tajwid bukanlah membaca dengan cepat tetapi mengabaikan hak-hak huruf dan hukum bacaan, terlebih kepatan tersebut dapat menyamarkan hingga menghilangkan huruf. Hal ini dikarenakan membaca al-Qur’an dengan tajwid adalah fardu 'ain sebagaimana kesepakatan ulama. Mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardu kifayah sehingga jika sudah ada orang yang mahir ilmu tajwid kewajiban yang tidak mahir adalah musyafahah agar dapat mengetahui kaidah membaca al guran dengan benar. Dalam hal inilah diperlukan sanad al-Qur’an yang sampai kepada Rasulullah sebagai penanggung jawab atas kesahihan bacaan murid-muridnya. Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan diantaranya:
|
Pencarian
Hasil Penelitian Lainya
Publikasi Buku / Tahsin Al-Qur'an: Panduan Mengaji Al-Qur'an dengan Kaidah Tajwid
Tahsin Al-Qur'an: Panduan Mengaji Al-Qur'an dengan Kaidah Tajwid
24-07-2023 By Siti Khodijah, M.Pd.
Deskripsi Buku
Judul | Tahsin Al-Qur'an: Panduan Mengaji Al-Qur'an dengan Kaidah Tajwid |
---|---|
Kategori | Hasil Penelitian |
Penulis | Siti Khodijah, M.Pd. |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2022 |
ISBN | 978-623-02-5225-9 |
Sinopsis |
Tradisi pengajaran al-Qur’an di
Indonesia pada umumnya dilakukan secara tatap muka dalam satu ruang dan waktu
yang sama antara guru dan murid atau dikenal dengan musyafahah. Meskipun saat
ini telah muncul metode pengajaran talaqqi digital namun tradisi musyafahah
masih kuat mengakar di masyarakat Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat
historisitas turunnya al-Qur’an adalah Rasulullah SAW bertemu langsung dengan
Malaikat Jibril untuk menerima wahyu, Jibril membacakan ayat dan Rasulullah
mengulang-ulang bacaan tersebut di hadapan Jibril. Rasulullah yang ummy tidak
hanya mendengar bunyi huruf, tetapi melihat secara langsung gerakan lisan,
bunyi bacaan masing-masing lafadz dari ayat yang diwahyukan. Al Maftuh dalam kitab Fath al Mannan menyampaikan bahwa ibadah membaca Kalamullah adalah membaca dengan sahih (benar dan tepat) huruf-huruf al-Qur’an yang disertai tajwid. Membaca dengan tajwid bukanlah membaca dengan cepat tetapi mengabaikan hak-hak huruf dan hukum bacaan, terlebih kepatan tersebut dapat menyamarkan hingga menghilangkan huruf. Hal ini dikarenakan membaca al-Qur’an dengan tajwid adalah fardu 'ain sebagaimana kesepakatan ulama. Mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardu kifayah sehingga jika sudah ada orang yang mahir ilmu tajwid kewajiban yang tidak mahir adalah musyafahah agar dapat mengetahui kaidah membaca al guran dengan benar. Dalam hal inilah diperlukan sanad al-Qur’an yang sampai kepada Rasulullah sebagai penanggung jawab atas kesahihan bacaan murid-muridnya. Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan diantaranya:
|